Perbedaan optical mouse dan laser mouse

Meskipun bukan menjadi teknologi yang baru lagi akan tetapi tidak ada salahnya kita coba untuk mereview lagi teknologi yang ada pada si tikus, sambil nungguin waktu berbuka 

Sebenarnya teknologi mouse utamanya ada 3 : mouse bola, mouse optic dan mouse laser. Akan tetapi karena saat ini keberadaan mouse dengan bola sudah tidak popular lagi disamping itu pula karena semakin murahnya mouse optic maka kiranya hanya 2 jenis mouse yang paling popular ini saja yang layak kita ulas.

Mouse optic
Pertama kali dikenalkan pada tahun 1999 oleh Agilent Technologies, tipikalnya bekerja berdasarkan metode pencitraan dimana sebuah sensor optoelektik yang sangat peka bertugas untuk menangkap setiap gambar yang berhasil ditangkapnya. Dalam tugasnya sensor ini ditemani oleh sebuah LED ( light emiting diode ) yang senantiasa menerangi setiap detil dari citra yang akan ditangkap oleh sensor tadi. Dalam perjalanannya sebuah potongan gambar yang berhasil ditangkap oleh sensor tadi akan diproses oleh prosessing chip dan akan membentuk sebuah algoritma dan akan di analisa untuk mereferensi setiap perubahan pergerakan yang terjadi melalui mekanisme x/y axis.
Dalam kondisi idealnya sebuah sensor optik pada mouse sanggup memproses data yang setara dengan 1500 gambar berukuran 3.2 Megapixel/detiknya.

Click this bar to view the full image.


Akan tetapi salah satu kekurangan optikal mouse ialah kurang mampunya sensor bekerja pada permukaan yang mengkilap atau transparent seperti cermin atau kaca sehingga akhirnya munculah laser mouse sebagai generasi penerus selanjutnya.

Laser Mouse
Pada mouse laser, kerja LED digantikan oleh sebuah infrared laser diode dan teknologi ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 2004 oleh Logitech dan Agilent Technologies.
Prinsip kerjanya sebenarnya kurang lebih sama dimana sebuah sensor peka cahaya disandingkan dengan sebuah diode laser yang akan mendeteksi setiap sekecil apapun yang terjadi. Karena saking pekanya maka sensor ini sanggup mendeteksi citra sebesar setara dengan 5.8 Megapixel/detiknya, hamper 2 kali lipat dari kemampuan mouse optic.



Dalam perkembangannya, diatas kertas mouse laser bisa dengan mudah mengalahkan mouse optik. Bagaimana tidak ? dengan fitur-fitur sakti seperti mampu memproses ketelitian yang lebih tinggi ( optic antara 600 – 800 dpi sedangkan laser 800 – 2000 dpi) serta mampu dioperasikan di hampir semua jenis permukaan maka sudah bisa ditebak bila mouse laser akan menjadi mouse masa depan, tapi apa iya ?

Mungkin kita bisa merenungkan apa yang dicetuskan oleh Martin Reynolds, vice president of research firm Gartner, ditahun 2004:
“Lasers are a natural evolution of the optical mouse, as their illumination enhances surface textures invisible under LED illumination. This is physics in action, and will become one of the top volume applications for lasers.”

Nah….jadi sepertinya memang si laser ini kemungkinan bisa jadi favorit ya ? Tapi untuk aplikasi umum kecenderungan untuk memakai laser mouse mungkin masih relative tidak efesien, karena disamping harganya masih mahal dengan resolusi 1600 dpi misalnya, kesannya malah tambah ribet kalau cumin untuk membuka halaman inet, geser dikit……dah pindahnya jauuuuuh. Lain halnya kalau untuk gaming atau foto editing…wah…..sip banget tuh…
Share it to your friends..!

Share to Facebook Share this post on twitter Bookmark Delicious Digg This Stumbleupon Reddit Yahoo Bookmark Furl-Diigo Google Bookmark Technorati Newsvine Tips Triks Blogger, Tutorial SEO, Info

0 komentar:

Post a Comment

 
Ridho Technology © 2012 | Template by Ridho Technology