Sejarah Tentang Linux

SEJARAH LINUX

Pada tanggal 5 oktober 1991, Linus Benedict Torvalds, seorang mahasiswa Universitas helsinki di Finlandia, mengungumkan pada sebuah newsgroup bahwa dia telah berhasil menciptakan sebuah sistem operasi mirip UNIX yang sangat sederhana yang diberi nama linux, yang dikembangkan dari sistem operasi mirip UNIX. Saat ini , Linux adalah sistem operasi mirip UNIX yang sangat komplit. Linux telah menjadi "nafas segar" di arena sistem operasi. LInux bukan lagi sekedar "proyek mini" yang dikerjakan oleh linus Torvalds dkk, tetapi Linux telah tmbuh menjadi "saingan" bagi sistem operasi besar lainya. Saat ini, banyak perusahaan ataupun perorangan yang mengambil kernel Linux, lalu membundelnya dengan software gratis ataupun software komersial lainya membentuk distribusi Linux. beberapa distribusi linux S.u.s.e linux, trinux, slackware linux, debian dsb

PERKEMBANGAN LINUX
Sejarah Linux diawali dari pengembangan sistem yang bernama UNIX oleh Ken Thompson dan Dennis Ritchie (Biografi ada di ilmukomputer.com) yang berasal dari AT&T Bell labs, pada tahun 1968. Karena tujuan UNIX adalah sistem operasi yang multi user dan multi tasking, maka UNIX ditulis ulang dengan menggunakan bahasa C (sebelumnya menggunakan bahasa B). Hal ini memungkinkan untuk didevelop ke berbagai platform hardware tanpa perlu harus menuliskan kode yang spesifik. Sehingga develop itu masih terus bertahan sampai saat ini.
Bell melisensikan sistem operasi ini kebeberapa institusi, salah satunya ke departemen Ilmu Komputer Universitas Berkeley California, yang akhirnya menghasilkan beberapa cloning UNIX dengan kode BSD (Berkeley Software Distribution) Professor Andrew Tanenbaum telah mengembangan sistem operasi Unix yang dapat berjalan pada personal computer yaitu MINIX (Mini UNIX). Namun sistem ini tidak memiliki seluruh fungsi UNIX yang diinginkan mahasiswa saat itu, terutama untuk mahasiswa bernama Linus Trovalds.
Linux muncul pada tahun 1991 yang dikembangkan oleh mahasiswa yang bernama Linus Trovalds dengan tujuan membuat sistem operasi gratis dengan kemapuan seperti UNIX tetapi kompatibel dengan PC. September 1991, Linux diluncurkan pertama kali dengan panjang source code 10.239 lines versi 0.01. Perkembangan berikutnya adalah versi 0.95 yang dianggap rilis paling penting, karena mampu menjalankan X Windows System. Pada tanggal 9 Mei 1996, TUX diresmikan sebagai maskot Linux yang dibuat oleh Larry Ewing sesuai dengan pernyataan “Linus likes penguins”. Nama TUX sendiri diambil dari Trovalds Unix untuk menghormati Linus Trovalds sebagai pengembang Linux.
Pada awalnya Linux diluncurkan dibawah lisensi yang melarang komersialitas. Tetapi pada perkembangannya, Linus Trovalds mengubah lisensinya menjadi GNU General Public License. Lisensi mengijinkan distribusi atau bahkan penjualan versi Linux yang sudah dimodifikasi tetapi dengan catatan bahwa semua distribusi tersebut haras dibawah lisensi GNU GPL dan harus dengan source code programnya.



Struktur direktori Linux atau sistem yang mirip seperti Unix sangat menyulitkan untuk pemakai baru, terutama bila ia baru saja bermigrasi dari Windows. Pada Windows, semua program meng-install data mereka pada direktori "Program Files." Hal seperti ini tidak terjadi di Linux. Sistem direktori mengkategorikan semua data file yang di-install. Berikut adalah keseluruhan struktur beserta apa yang dimuatnya:


/ - Root direktori yang membentuk basis sistem file. Semua file dan direktori secara logis ada didalam root direktori tidak perduli dengan lokasi fisik mereka.


/bin - Memuat program yang dapat dieksekusi yang merupakan bagian dari sistem operasi Linux. Banyak perintah Linux seperti cat, cp, ls, more, dan tar terletak pada /bin.


/boot - Memuat Linux Kernel dan file lain yang dibutuhkan LILO dan GRUB boot manajer.


/dev - Memuat semua file perangkat keras. Linux memperlakukan semua perangkat keras komputer seperti sebuah file yang spesial. Semua file seperti ini terletak di /dev.


/etc - Memuat semua sistem konfigurasi file dan skrip instalasi pada /etc/rc.d sub direktori.


/home - Direktori Home menyimpan semua direktori home user.


/lib - Memuat file library, termasuk modul driver yang dapat diisi pada sistem boot.


/lost+found - Direktori untuk file yang hilang. Semua partisi disk memiliki direktori lost+found.


/media - Direktori untuk mounting removable media seperi drive CD-ROM, floopy disk dan zip drive.


/mnt - Direktori untuk mounting filesistem sementara.


/opt - Data - data instal/copy untuk aplikasi opsional .


/proc - Direktori istimewa untuk sistem file virtual. Ia mencakup informasi mengenai berbagai aspek sistem Linux.


/root - Direktori Home untuk root user.


/sbin - Memuat file administrasi yang dapat dieksekusi seperti mount, shutdown, umount.


/srv - Memuat data untuk layanan (HTTP, FTP, etc.) yang ditawarkan sistem.


/sys - Direktori spesial yang memuat informasi mengenai perangkat keras seperti yang terlihat oleh Linux.


/tmp - Direktori yang digunakan untuk menyimpan data sementara. Isi dari direktori ini dibersihkan setiap sistem boot.


/usr - Memuat sub direktori untuk banyak program seperti sistem X Windows.


/usr/bin - Memuat file yang dapat dieksekusi untuk banyak perintah Linux yang bukan merupakan bagian dari OS Linux.


/usr/include - Memuat file - file header dari bahasa pemrograman C dan C++.


/usr/lib - Memuat file - file library untuk bahasa pemrograman C dan C++.


/usr/local - Memuat data lokal. Ia memuat direktori yang sama seperti /usr.


/usr/sbin - Memuat perintah - perintah administratif.


/usr/share - Memuat data yang dipakai oleh banyak user sekaligus, seperti file konfigurasi default, gambar dan dokumentasi.


/usr/src - Memuat source codeuntuk Linux kernel.


/var - Memuat bermacam sistem file seperti log, direktori mail, print dan lain - lain. Yang sering kali terus berubah isinya.


/var/cache - Area penyimpanan untuk cache data berbagai aplikasi.


/var/lib - Memuat informasi tentang status aplikasi - aplikasi yang ada. Aplikasi memodifikasi direktori ini saat mereka bekerja.


/var/lock - Memuat file yang dikunci agar hanya dapat dipakai oleh satu aplikasi saja.


/var/log - Memuat log dari aplikasi yang berbeda.


/var/mail - Memuat email pemilik.


/var/opt - Memuat data variabel untuk paket yang disimpan di direktori /opt.


/var/run - Memuat data yang menjelaskan sistem sejak pertama kali dijalankan.


/var/spool - Memuat data yang menunggu untuk diproses.


/var/tmp - Memuat file sementara, isi direktori ini tidak dihapus saat sistem dimatikan.


Klik di sini untuk sumber artikel.
Posted in Diposkan oleh ....


Seperti biasa. Berikut adalah resume dari suatu aplikasi di Linux. Kali ini yang akan saya bahas adalah aplikasi untuk melakukan partisi file system atau harddisk di Linux, yaitu Gparted.
Misalkan teman-teman ingin melakukan hal berikut :
  • Mengubah ukuran partisi.
  • Merubah format partisi.
  • Menghapus suatu partisi.
  • Mengubah ukuran file-system Linux.
  • dll (apa lagi ya?)
Saya menggunakan Ubuntu 10.04. Gparted bisa diakses pada menu System → Administration → Gparted. Atau jika menggunakan terminal ( Applications → Accessories → Terminal ) Gparted dapat dipanggil dengan perintah :
~$ sudo gparted
Tampilan Gparted
Secara umum cara penggunaannya sama seperti Partition Magic di Windows.
Nah, yang saya ingin partisi adalah file-system Ubuntu 10.04 saya. Kalau dimisalkan, seperti drive C-nya Windows. Untuk melakukan operasi ini tidak bisa dilakukan menggunakan Gparted yang sudah ada dalam sistem operasi. Harus menggunakan Gparted Live CD yang dapat diunduh disini.
Versi yang saya gunakan adalah Gparted 0.5 – 2.1. Sebelumnya saya sudah mencoba yang versi 0.5 – 2.9. Tapi entah mengapa, tidak bisa berjalan dengan baik.
Berikut adalah beberapa langkah yang saya lakukan :
  • Buat duplikasi data-data penting yang ada untuk  mengantisipasi hal-hal terburuk.
  • Buat Live CD Gparted dengan menggunakan file .iso yang telah diunduh.
  • Restart Ubuntu.
  • Masuk ke BIOS, ubah prioritas booting. Jadikan drive DVD/CD sebagai prioritas pertama untuk booting. Simpan perubahan. Keluar dari BIOS.
  • Secara otomatis akan masuk ke Gparted Live CD.
  • Pilih menu “default setting”.
  • Tak lama akan keluar tampilan menu Gparted seperti gambar di atas.
  • Dari sini kita bisa mengubah ukuran file system.


Share it to your friends..!

Share to Facebook Share this post on twitter Bookmark Delicious Digg This Stumbleupon Reddit Yahoo Bookmark Furl-Diigo Google Bookmark Technorati Newsvine Tips Triks Blogger, Tutorial SEO, Info

0 komentar:

Post a Comment

 
Ridho Technology © 2012 | Template by Ridho Technology